Derby Munich Tahun 2008 |
Lima puluh dua tahun lalu, derby Munich terakhir sebelum era Bundesliga masih sarat ketegangan. Saat ini, dua klub ibukota Bavaria itu nyaris menjadi dongeng.
Alkisah, pertarungan antara Pandawa dan Kurawa tidak lagi terhindarkan. Pandawa merasa berhak atas tanah Amarta, sementara Kurawa ngotot mempertahankan apa yang pernah mereka menangkan. Kuasa dan kemahsyuran akan tanah membuat mereka lupa bahwa mereka adalah saudara.
Puncaknya, sebuah perang saudara nan akbar pun akhirnya pecah dan dari mulut ke mulut peristiwa fiktif ini dituangkan dalam kisah Baratayuda di dunia pewayangan.
Kisah tentang perang saudara memang tak pernah luput diceritakan di dunia pewayangan. Bagaimana panasnya peraduan kedua belah kubu, kadang kelicikan, serta ambisi yang terus bertubrukan menjadi bumbu pemanis dalam kisah tersebut.
Kebetulan, fenomena dunia pewayangan tersebut juga terjadi di dunia sepakbola. Jikalau ada dua klub terlahir dari ibu (kota) yang sama, niscaya persaingan keduanya bakal panas. Layaknya Pandawa-Kurawa berebut Amarta, dua klub sekota - derby Roma, derby Madrid, derby Munich - pun berebut kota sendiri, mencoba menegaskan siapa yang terhebat.
Derby Munich adalah salah satunya. Dua klub besar pernah terlahir di ibukota Bavaria, salah satu negara bagian di Jerman, ini, yakni Bayern Munich dan TSV 1860 Munich. Sejak olahraga sepakbola mulai bergulir di Jerman, kedua kubu ini dengan angkuhnya beradu tanduk untuk menentukan siapa yang lebih agung. Tak pelak, tensi tinggi dan berbagai macam kontroversi kerap tertuang menjadi bumbu.
Putaran nasib berputar ketika Jerman memasuki era Nazi. Kedua klub ditempatkan di Gauliga Bayern, sebuah liga yang baru dibuntuk. Selama periode ini, Bayern mengalami kesialan karena banyak pemain Yahudi yang terpaksa meninggalkan klub seperti Kurt Landauer. Kondisi TSV justru sebaliknya, mereka tak terlalu terganggu, bahkan mampu meraih sukses. Mereka berhasil memenangkan trofi nasional pertama Tschammerpokal (hari ini dikenal sebagai Piala Jerman) di 1942.
Setelah Perang Dunia, sepakbola kembali populer di Jerman dan hal itu ditandai dengan berdirinya Oberliga Süd. Dalam liga ini, berlawanan dengan Gauliga Bayern, tim-tim dari Hesse dan Baden- Wurttemberg juga dilibatkan. Bayern dan TSV jadi dua klub yang berasa dari Munich dan rivalitas mereka pun memanas. Sayangnya hal tersebut tak dibarengi dengan prestasi. Kedua klub selalu menyajikan laga panas, tapi tak ada sukses yang mampu mereka raih selain kemenangan Bayern di Piala Jerman 1957.
Satu titik yang perlu diperhatikan ialah derby Munich di Oberliga, tepat pada 3 Februari 1963. Laga tersebut dimenangkan oleh TSV dengan skor 3-1 dan setelahnya, era Bundesliga mulai tegak berdiri di sepakbola Jerman.
Karena regulasi federasi sepakbola Jerman yang baru, hanya ada satu klub yang boleh dipromosikan ke Bundesliga. TSV diputuskan melaju sementara Bayern ada di kasta kedua. Tanpa Bayern, TSV pun menjalani masa-masa suksesnya. Mereka memenangkan Piala Jerman di musim perdananya, disusul dengan final Piala Winners Eropa di mana mereka kalah dari West Ham United.
Selanjutnya, Bayern berhasil promosi dan Munich jadi ibukota sepakbola Jerman. Di musim yang sama pula, TSV menjuarai Bundesliga, sementara Bayern memenangkan Piala Jerman.
Nasib TSV perlahan mulai berputar ke bawah. Di musim 1969, merek tak mampu lagi berdiri sejajar dengan Bayern dan terpeleset ke peringkat 10 di Bundesliga. Kemalangan semakin kelam ketika mereka terjatuh ke divisi kedua semusim setelahnya.
Di saat yang sama, TSV mengalami fluktuasi prestasi. Mereka tak bisa lagi bertanding di kasta yang sama dengan Bayern. Derby Munich yang dulu begitu diagungkan di Jerman sudah tergerus zaman. Kisah tentang panasnya "perang saudara" di Munich sudah mulai dilupakan.
Yah, sama seperti kisah pewayangan yang mulai tergerus oleh teknologi, derby Munich mungkin tak butuh waktu lama untuk berubah menjadi dongeng yang bakal diceritakan ke anak cucu...hanya menjadi dongeng.
http://www.goal.com/id-ID/news/5650/sejarah-hari-ini/2015/02/03/8541242/sejarah-hari-ini-3-februari-derby-munich-terakhir-sebelum?ICID=AR_RS_2
0 komentar:
Posting Komentar