Senin, 02 Februari 2015

Statistik Yang Mengantar Gabriel Paulista ke Arsenal

Statistik yang ditorehkan Gabriel Paulista di La Liga bersama Villarreal membuat Arsene Wenger terkesan hingga memboyong sang bek ke Emirates. Seperti apa detailnya?

Telah diakui sendiri oleh Arsene Wenger bahwa statistik memainkan peran besar dalam keputusannya mengakuisisi Gabriel Paulista ke Arsenal pada jendela transfer musim dingin ini. Angka-angka terkait performa pemain belakang asal Brasil itu cukup meyakinkan di mata Wenger sehingga sang manajer bersedia menggelontorkan £15 juta demi menebusnya.

"Saya tak bisa mengatakan kepada Anda tapi dia memiliki statistik bagus," tutur Wenger pada Jumat (30/1) lalu sebelum menepis pertanyaan lebih lanjut. Statistik yang dimaksud disuplai oleh perusahaan Amerika Serikat StatDNA. Kabarnya, klub dikenakan biaya £2 juta untuk informasi tersebut, dengan analisis dari setiap pertandingan memakan waktu antara 10 dan 20 jam.

Menurut laman resminya, perusahaan tersebut menyediakan analisis video dan cakupan statisik yang sangat luas, hingga detail terkecil seperti level tekanan defensif pada setiap sentuhan. Impresif bukan?

Wenger jelas telah melakukan riset sebelum memutuskan menggaet Gabriel, sementara bagi loyalis Arsenal yang berharap dapat mengetahui catatan statistik sang rekrutan anyar, Goal mencoba mengulasnya di sini.



                                                                                          *Statistik Opta dari La Liga musim 2014/15

Dalam jumlah tekel, Gabriel punya angka menarik karena ternyata aksinya setara dengan Lionel Messi. Kedua pemain sama-sama menorehkan 87,5 persen keberhasilan dari 16 tekel mereka di La Liga musim ini. Secara keseluruhan, itu menempati peringkat ke-12

Terkait duel, bek Brasil itu memenangi 78 dari 123 kesempatan (yang tertinggi di La Liga musim ini adalah 123 duel dimenangkan), dan melakukan delapan blok. Dalam kategori ini, Nicolas Otamendi adalah yang terbaik (123 blok), dan bek Valencia itu juga mengungguli Gabriel dalam beberapa aspek lain di pertahanan.

Tak diketahui apakah Wenger sempat menetapkan Otamendi sebagai target. Hanya, untuk perbandingan, sementara Gabriel membuat 85 sapuan (peringkat ke-15 di Spanyol), Otamendi mencatat 126 (peringkat kedua), dan juga melakukan 89 sundulan halauan, rekor tertinggi, sedangkan Gabriel "hanya" 48.

Namun, Gabriel superior dalam intersepsi, dengan angka total 66, ketiga terbaik di La Liga musim ini. Jumlah tersebut dibukukannya dalam 19 laga, atau dua lebih sedikit ketimbang Luisinho, yang memuncaki daftar tersebut dengan 71 intersepsi. Kalau di Liga Primer Inggris, 66 intersepsi akan membawa Gabriel duduk di posisi keempat, sementara di Bundesliga Jerman ketiga, dan peringkat yang sama juga akan ditempatinya di Serie A Italia.

Pemain 24 tahun ini telah mengakibatkan 18 tendangan penjuru, nol penalti, melakukan 14 pelanggaran (angka tertinggi di Spanyol adalah 51), mendapat empat kartu kuning, tanpa kartu merah. Ia hanya membuat satu error yang berujung pada tembakan lawan (Jeremy Mathieu dari Barcelona mencatat tiga, yang terbanyak), namun dua kesalahannya telah berakibat langsung pada terjadinya gol.



Boleh jadi pencarian Wenger ditujukan pada pemain yang bagus dengan bola. Gabriel dapat dimasukkan dalam kelompok tersebut, dan ia tampaknya bakal lebih sering lagi menguasai bola bersama The Gunners. Keunggulan Gabriel dalam aspek ini terlihat dari angka kehilangan possession yang minim, hanya 121 kali (Gael Kakuta, pemain pinjaman Rayo Vallecano dari Chelsea, adalah yang tertinggi dengan 430), dan memiliki rasio umpan akurat 84,32 persen. Namun, itu masih di bawah Per Mertesacker dan Laurent Koscielny.

Dari total 695 umpan, 389 dilakukan di wilayah sendiri (89,43 persen sukses), sementara Mertesacker memimpin jauh dengan 731, lima terbaik di Inggris, dengan akurasi mencapai 93,45 persen. Koscielny menjadi pengumpan terbanyak kedua di Arsenal dalam wilayah sendiri, dengan 398 operan dan akurasi 94,22 persen.

Di area lawan, Gabriel mencatat 260 umpan sukses, dengan 75,77 persen di antaranya akurat. Mertesacker lagi-lagi lebih baik, dengan 344 umpan di tingkat akurasi 78,77 persen, tapi Gabriel mengungguli Koscielny, yang menorehkan 148 umpan dengan kesuksesan 75,68 persen.

Mertesacker melakukan delapan dribel sukses dari sembilan percobaan, dengan sang tandem Koscielny melewati lawan dalam tiga dari lima upaya dribel, sementara Gabriel selalu berhasil dalam tiga dribel yang telah dilakukannya.


  Heat map Gabriel versus Granada (bek tengah kiri), Real Madrid (bek kiri), dan Atletico (bek tengah kanan)

Khusus di Villarreal, Gabriel menempati peringkat keempat dengan 947 sentuhan (49 per laga). Sebagai komparasi, Mertesacker mencatatkan 1309 sentuhan (62 per laga), dan Koscielny 713 (59 per laga).

Dalam merebut kembali bola, baik Mertesacker (125) maupun Koscielny (79) mengungguli sang rekan baru (58).

Gabriel memenangi 61 persen dari 77 duel udara, sementara persentase keberhasilan Mertesacker tercatat di 66 persen dari 84 kesempatan, dan Koscielny memenangi 47 persen dari 57 adu bola atas.

Salah satu atribut terpenting yang ada dalam diri Gabriel, namun tidak dimiliki kedua rekannya adalah kemampuan memainkan beberapa posisi. Ia pernah diplot di bek kiri dan sama nyamannya dipasang di sisi kanan maupun kiri jantung pertahanan. Keunggulan yang disebut terakhir terbilang istimewa mengingat kebanyakan bek sentral, setidaknya di Inggris, biasanya hanya bermain di sisi yang menjadi preferensi mereka.

Wenger pun pastinya senang dengan versatilitas Gabriel, dan mengingat ia sebelumnya pernah gagal mendatangkan sejumlah talenta top dunia (Cristiano Ronaldo, Paul Pogba, Angel Di Maria, dll.), ia mungkin telah mengamankan satu bintang berprospek sangat cerah dalam diri Gabriel. Sang wajah baru masih ditempatkan di bangku cadangan sepanjang laga kontra Aston Villa, tapi ia tak akan menanti lama untuk mendapatkan kesempatan unjuk gigi.

0 komentar:

Posting Komentar